Minggu, 31 Agustus 2014

Tidak Adakah?

Jadi pendeta hari ini berkata, "Orang yang melakukan masturbasi, gay, lesbian, biseksual, transgender, adalah orang-orang yang hatinya tidak dipenuhi oleh Roh Kudus. Karena kalau hatinya dipenuhi Roh Kudus, mereka pasti tidak akan melakukan itu lagi." (<---- hasil intisari kalimat, bukan hasil kutipan asli).

Lalu waktu denger itu, yang pertama gue terpikir adalah "Yang bener aja!". Entah kenapa. Lalu sambil pendeta terus bicara dan menyebutkan semua hal di atas sebagai "kegiatan" yang berdosa, gue berpikir apa tidak ada pendeta yang tidak menganggap itu sebagai kegiatan dosa? Yang menerima keberadaan "monster-monster" (kalau seperti yang diistilahkan oleh pendeta ini) itu sebagai orientasi seksual, bukan sebagai kegiatan? Gue pernah denger ada ustadz yang mengakui lgbt bukan sebagai kegiatan, tapi adakah pendeta yang seperti itu? Penasaran jadinya.

Setiap denger yang begini, selalu jadi bingung sendiri. Padahal katanya ajaran Kristus yang utama adalah kasih, sementara kasih yang diajarkan Tuhan itu tidak menghakimi (seperti yang diajarkan di khotbah Tuhan di bukit). Nggak cuma di agama Kristen aja sih, di hampir semua ajaran katanya mengajarkan kasih-mengasihi tapi kenapa mereka begitu keras menghakimi orang lain yang berbeda dengan mereka? Miris gue jadinya. Semoga gue nggak jadi orang yang suka menghakimi orang lain, terutama dalam orientasi atau preferensi seksual orang lain.

Jumat, 22 Agustus 2014

When you think you can't go on any longer...

When you think you can't go on any longer, true endurance comes into play. When you think you can't go on any longer is the starting point of your true fight. Don't let your failures put you down. Turn them into stepping stones. I hope you achieve your dreams and control of your future.

Saat Anda merasa tidak sanggup lagi, saat itulah kekuatan yang sesungguhnya dimulai. "Aku sudah tidak kuat lagi", "Aku sudah tidak tahan lagi", saat itulah perjuangan Anda yang sebenarnya dimulai. Kegagalan bukanlah sebuah kegagalan, melainkan batu loncatan dan melalui itulah saya harap Anda meraih impian dan masa depan Anda.

(Young-pyo Lee, ex-South Korean National Representative Football Player, KBS World's 'Happy Together' broadcasted on August 21th, 2014)

Minggu, 17 Agustus 2014

Chikami

Barusan abis nyobain resep dari Late Night Cafeteria-nya 'Happy Together Season 3'. Nama aslinya Chikara (Chicken Kare Ramyeon), tapi berhubung yang dipake itu mi instan, namanya dimodifikasi dikit jadi Chikami (Chicken Kare Mi) :p Resep ini bisa dilihat di episode 266. Resep ini yang jadi pemenang dan nampang di menu kafeteria itu (kira-kira tahun 2013, kumpulan resepnya dijadiin buku resep beneran tapi kayaknya cuma dijual di Korea Selatan).

Bahan:
1 bungkus mi instan
1 sdm bumbu kare*
1 slice keju
Air +/- 300 mL

*bumbu kare yg dipakai di acaranya itu kare jepang, tapi kalau nggak ada bisa diganti pake kare jawa alias kari. Boleh tambahin sayuran atau telor atau bahan tambahan lainnya supaya rasanya makin kaya

Cara memasak:
1. Masak mi instan kayak biasa di air yang udah mendidih.
2. Tambahin bumbu mi instan setengahnya aja ditambah dengan bumbu kare tadi.
3. Tambahin keju dan aduk-aduk sampai bumbunya rata dan kuahnya mengental
4. Boleh ditambahin 1 slice keju lagi di atasnya buat mempercantik tampilan.

Komentar setelah makan:
Di episode itu, semuanya pada makan dengan lahap kayak mi-nya itu enak banget. Tapi emang beneran ternyata enak banget. Deskripsi Kim Suro yang bilang kalau, "Awalnya rasa dan aroma karenya kuat banget, tapi kemudian rasa kejunya mulai muncul. Rasa karenya yang kuat seperti tembok, tapi semakin dikunyah rasa kejunya pelan-pelan melingkupi tembok karenya itu. Enak."

Gue sendiri sebenernya di awal makan ngerasa karenya terlalu kuat. Sebenernya gue masaknya tanpa nambahin bumbu mi instan ke dalam mi. Setelah makan dan ngerasa karenya terlalu kuat, ditambah agak hambar karena kurang garam jadilah gue tambahin si bumbu itu setengahnya. Baru setelah itu rasanya jadi mantep. Semakin mi habis dan sisa kuahnya, baru deh beneran bisa ngerasain tembok rasa kare yang diliputi sama rasa keju (kayaknya keju sama mi-nya kurang nyampur deh yang gue ini).

Anyway, ini resep kedua yang gue coba dari Late Night Cafeteria. Sebelumnya ada Oreo Deep Fry, yang gue post juga di sini. Ada 100 lebih resep yang pengen gue coba, nanti setiap gue coba pasti gue post di sini buat kenang-kenangan.

Ps: saking enaknya, gue makan terus ini mi dan nggak inget ambil fotonya. Begitu abis baru deh inget mau post blog, dan menyesal karena ga ada foto.