Rabu, 20 Maret 2013

Napak Tilas Itu Seru Ternyata

"Coba deh kalian napak tilas gitu, apa saja kebaikan dan kejahatan yang sudah gua lakukan hari ini. Pasti seru.."

Kalo nggak salah begitu yang pernah gua denger dari salah seorang dosen. Awalnya gua mikir kayak "yang bener aja lo, dos? napak tilas banget?" gitu. Tapi terus kemaren gua secara sengaja tidak sengaja melakukannya. Gua "hitung" tuh kebaikan dan kejahatan yang sudah gua lakukan hari itu. Terus ternyata lebih banyak kejahatannya (seperti seharusnya). Kenapa seperti seharusnya? Karena memang aneh juga kalau ternyata lebih banyak kebaikan daripada kejahatan yang gua lakukan hari ini. Bahkan sama diri gua sendiri aja lebih banyak kejahatannya daripada kebaikan.

Terus pas napak tilas buat hari kemaren itu, eh malah ikut keingetan kebaikan dan kejahatan yang gua lakukan di hari sebelumnya dan sebelumnya-sebelumnya lagi. Dan gua jadi agak capek juga sih. Kalau bukan karena baca komik dan ketiduran, mungkin susah berhentinya itu napak tilas gua.

Setelah di-napak tilas, ternyata kejahatan yang paling sering gua lakukan adalah "thinking out loud" yang kalo didenger orang jatohnya malah jadi sarkasme. Gua malah jadi ngomong "jablay dasar lo", "goblok lo", "bego lo" atau apa yang ujungnya "... lo" gitu-gitu. Gua banyak menghina orang (nggak nyadar ini orang kalau dirinya sendiri juga hina-able *self-talk*).

Kemaren gua inget tuh bilang "goblok" ke Afa, Gina, Nezza, Rianty, dan Runti *yang gua inget itu*. Terus gua bilang "jablay" sama temen-temen kelompok KAUP gua. Terus bilang "gendut" sama Billy, eh sama si Nezza juga. Terus yaudah gua minta maaf tuh, sama Nezza karena dia orang yang paling sering gua bully kalau kata Manto, padahal sebenernya enggak. Lebih banyak Billy atau Runti atau temen-temen kelompok gua kali, kan mereka yang paling banyak berinteraksi sama gua. Gara-gara si Nezza bukan orang yang sering berinteraksi sama gua makanya gua minta maaf di Line. EEH dia bilang "nyantai aja, gua aja ga inget" gitu.. Gua malah jadi bingung, lah gua minta maaf sama dia bukan karena beneran mau minta maaf, tapi karena gua mau minta maaf sama diri sendiri. Jadi dengan gua minta maaf sama dia, gua berusaha memaafkan diri sendiri gitulah. Hahaha tapi yaudahlah, kalau dianya aja ga inget juga gapapa :p

Gua barusan habis minta maaf sama kelompok KAUP gua juga karena sering sarkasme yang kasar, tapi gua tambahin di belakangnya catatan yang paling penting bahwa
permintaan maaf dari gue ini bukan berarti kalau kelakuan buruk gue akan berkurang atau gimana. hanya formalitas belaka saja itu
Hahahaha. Jadi besok-besok mungkin gua akan sering ngirim watsap atau line minta maaf sama orang. Walaupun itu tidak berarti gua akan berubah hihi :D Eh jadi inget buddhist prayer of forgiveness yang pernah di share temen gua di facebook, walaupun nggak sama dengan apa yang gua doakan pikirkan atau lakukan, tapi doanya bagus jadi gua suka.

Doanya bagus kan?