Kamis, 23 Agustus 2012

Ah ya, hari ini dia ulang tahun!

Adikku, Agus Simbolon.. hari ini ulang tahun.

Kalau saja dia masih hidup, hari ini dia pasti sudah berumur 15 tahun. Sudah remaja. Sayang, dia sudah pergi lebih dulu waktu usianya baru 4 tahun 5 bulan.

Dia meninggal karena ada semacam gumpalan cairan di otaknya yang ditemukan saat umurnya baru 6 bulan. Gumpalan itu membuat dia tidak bisa bertumbuh seperti anak umumnya. Badannya sebesar anak umur 1 tahun, tapi ia cuma bisa berbaring, tidak bisa berdiri, tidak bisa merangkak, bahkan tidak bisa duduk. Badannya juga kaku. Dia akan menangis kencang-kencang kalau badannya didudukkan hanya untuk diberi makan. Kadang kesal sendiri, karena semua jadi serba salah, karena tidak tahu bagaimana harus memperlakukan adik kecilku yang satu ini.

Dulu, waktu dia baru lahir, aku yang paling semangat merawat atau menjaganya, karena akhirnya aku punya adik laki-laki juga. Dia itu tampan, kulitnya putih, pokoknya ganteng banget deh. Aku seneng banget ngurusinnya. Aku bahkan sampai kasih nama panjangnya, Agus Yohanes Mangihut Raja Simbolon. Tapi sayang nggak sempat dimasukin ke akta lahir. Dia bahkan nggak punya akta kelahiran karena waktu umurnya baru 6 bulan itu tadi ketahuan kalau dia sakit, jadi orang tuaku nggak sempat mikirin bikin akta dan lebih sibuk cari pengobatan untuk adikku ini. Biar bagaimanapun dia anak laki-laki dan keluarga kami kan keluarga Batak, anak laki-laki adalah kebanggaan dan harapan keluarga. Jadi mereka berusaha keras mencari cara agar dia bisa sembuh. Sayang, setelah lebih dari 6 bulan berobat dan keluar uang yang lumayan besar, dokter angkat tangan untuk kasusnya, katanya Agus nggak usah diobati lagi, sayang uang, toh dia juga nggak bisa sembuh. Hancur, begitulah yang dirasakan orang tuaku. Mereka nggak punya harapan untuk bisa melihat adikku ini tumbuh besar dengan normal. Sebagai kakak, aku juga sedih walaupun aku yang baru berumur 7 tahun itu tidak mengerti betul dengan apa yang sedang terjadi.

Aku merawat dan mengurusnya, kadang dengan senang hati, kadang dengan sedih hati, kadang juga dengan hati kesal. Tapi walau begitu aku menyayanginya, sangat menyayanginya.

Adikku sayang meninggal bulan Januari 2002 (kalau tidak salah tanggal 9, aku lupa pastinya tanggal berapa). Tahun ini sudah tahun kesepuluh sejak dia meninggal, tapi aku tidak pernah lupa bagaimana dulu aku senang bisa membuat dia tersenyum atau kadang tertawa walaupun tawanya agak kesulitan. Bagiku senyumnya itu sangat manis, tidak pernah bisa kulupakan. Ya, sudah sepuluh tahun tapi aku tidak pernah lupa bagaimana wajahnya walaupun aku tidak pernah punya fotonya.

Kadang aku berkhayal, seandainya adikku ini tidak sakit, seandainya dia sekarang masih hidup, seandainya ini, seandainya itu.. tapi, semua cuma bisa berhenti di andai-andai. Kenyataannya tetap bilang adikku sudah meninggal, terbaring di antara tanah di pemakaman.

Adikku sayang, semoga kamu sudah senang ya di dunia sana sama Bapak sama Dede Samuel. Sekarang mungkin kamu udah besar ya? Udah bisa jalan dan lari, nggak cuma bisa tiduran aja.. Senang-senang ya di sana, kami semua sayang kamu.

HAPPY BIRTHDAY, LIL BRO!

I MISS YOU.. WE MISS YOU. Kamu dan semua yang sudah pergi akan selalu ada di ingatan kami, karena buat kami kalian tidak pernah benar-benar pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar