Review Waxhaus Bandung
![]() |
Gambar diambil dari official twitter official: @waxhaus |
Go-Points ini semacam loyalty reward program gitu deh dari Go-jek Indonesia buat para pengguna setianya. Setiap satu kali order, kita punya token untuk satu kali kesempatan yang poinnya mulai dari 5 sampai puluhan. Lah kok jadi jelasin go-points, hehehe.
Balik lagi ke Waxhaus. Setelah dapet voucher beberapa minggu lalu, aku berencana untuk pakai voucher nya tapi batal kejadian melulu karena macem-macem alasan. Akhirnya, hari ini berhasil deh pergi ke Dipa Junction di Jl. Aria Jipang. Karena tadi perginya pas jam makan siang dan harus buru-buru balik lagi ke kantor nantinya, aku nggak sempet fotoin penampakan luar maupun dalemnya. Tapi bisa di-googling lah, kurang lebih sama kok. Hehehe. Mungkin karena sudah standar dari Waxhaus-nya sendiri kali ya, jadi tadi waktu masuk ke ruangannya, ternyata emang penampakannya sama dengan hasil googlingan sebelum berangkat (anaknya kepo sih, apapun dikepoin dulu).
Small Yet Cozy
Seperti kebanyakan review lainnya, tempatnya kecil tapi nyaman. Karena kecilnya si tempat inilah, makanya waktu dateng itu udah ada 5 orang yang nunggu dan bikin tempatnya terkesan penuh. Resepsionisnya minta aku untuk nunggu sekitar 15 menitan, karena aku ngga dapet tempat duduk dan rasanya awkward aja gitu kalo berdiri di depan frontdesk, jadi aku putuskan untuk melipir sebentar ke Happy Snow. Buat yang baru pertama kali ke Waxhaus atau ke Dipa Junction, mungkin akan kesulitan untuk menemukan store-nya karena ada di pinggir dan nggak kelihatan dari depan jalan. Supaya lebih mudah, patokannya adalah Happy Snow (restoran Bingsoo Korea), begitu ketemu langsung masuk ke sisi kanan dan akan ketemulah dengan store-nya Waxhaus.
Oh iya, aku naik gojek dari kantor ke sini dan sampenya kira-kira jam 12.05an. Setelah nunggu 15 menitan, sekitar jam 12.20an aku dipanggil sama mbak-mbak dari waxhaus-nya. Langsung ku seruput habis black tea latte-ku (nama gaulnya sih, isinya mah cuman teh susu doang) dan cuss masuk ke outlet Waxhaus.
Begitu masuk, mbak Rita (liat nama therapist-nya dari struk pembayaran), minta aku untuk ganti baju dulu dengan kemben yang udah mereka sediakan. Sebagai orang kerdil, sedikit effort buat aku bisa naik ke ranjang tempat treatment-nya.
Gambar diambil dari: Google |
Review of The Treatment
Setelah itu, aku mulai di-treatment sama Mbak Rita ini. Cepet banget, cuma 5-10 menitan untuk underarm aja. Si mbak-nya ini pun ramah. Maafkan aku ya, Mbak karena aku berbohong padamu. Sejujurnya aku udah pernah waxing sebelumnya, bukan baru pertama kali. Tadi aku bilang ke Mbak Rita ini aku baru pertama kali waxing sih hahaha. Anyway, Mbak Rita ini baik deh dan menurutku cukup telaten. Setelah waxing kita akan di-threading. Pengalamanku, habis threading ada yang pede aja kalau hasil kerjanya udah beres, nggak nanya dulu ke kita sebagai customer. Kalau si Mbak Rita ini, habis threading dia tanya dulu kita udah cukup puas kah dengan hasilnya. Tadi, habis threading dia bahkan sempet threading lagi (mungkin dirasa ada yang masih kurang kali), padahal kita mah udah cukup puas kok karena hasil kerjanya cukup rapi.
Untuk bisa dateng ke waxhaus ini, disarankan reservasi dulu, bisa via telepon maupun online dari website-nya. Saranku sih biar cepet dan jelas reservasinya bisa dilakuin atau nggak, mending lewat telepon aja ke nomornya mereka, ini kontak-nya Waxhaus:
WAXHAUS DIPA JUNCTION
Dipa Junction Blok C4-6 (belakang Happy Snow, Korean Bingsoo)
Jalan Aria Jipang No. 1-3, Bandung
Telp. 022-4241-955
Selain lebih mudah, reservasi lewat telepon juga nggak harus 24 jam sebelum kedatangan, nggak kayak reservasi online via website.
Untuk paket treatment Basic Wax (underarm + half legs) tadi, aku perlu waktu kurang lebih 50 menit. Normalnya sih kalo menurut website itu 35 menit, tapi aku perlu akui kalau unwanted hair di kaki itu bukan main Victorian-style nya, jadi ya butuh waktu lebih lama. Tapi tetep aja, ini jauuuuh lebih cepet daripada penawaran waxing abal-abal dari Modist Salon di deket rumah yang udah mah lamanya minta ampun (2,5 jam untuk half legs + underarm), nggak rapi, nggak bersih, sakit banget pula sampe 3 hari nggak sembuh-sembuh itu luka perihnya.
Oh iya, saran dari Mbaknya adalah untuk nggak mandi air hangat/panas sampai 2 hari setelah waxing, tidak menggunakan deodoran setidaknya selama dua jam setelahnya. Kalau merasa masih ada rambut halus yang belum terangkat, 3 hari setelah waxing bisa coba discrub untuk membersihkan secara lebih merata.
Selesai treatment, aku langsung ke meja kasir dan nunjukin si voucher yang aku dapet dari Go-Points. Voila, aku cuma di-charge IDR 40k dari harga awal IDR 140k. Waxing yang mursidah bambang untuk paket dua treatment begini. Tapi sebagai pengunjung yang sudah dilayani dengan baik, nggak lupa aku kasih tip untuk Mbak Rita. Tip-nya aku kasih di kasir, semoga saja disampaikan dengan baik ke Mbak Rita-nya. Mungkin terkesan sombong / riya bagi yang baca (LOL), tapi aku baca kalau memberi tip ke therapist di salon itu bagian dari etika. Dulu sih aku jarang kasih-kasih tip kalo ke salon, tapi sekarang ini (setelah semakin tua) aku ngerti betapa enaknya kalau diapresiasi atas kinerja kita. Apalagi pelayanan dari Mbak Rita itu bagus, jad ya nggak ngerasa salah sih kalo aku kasih sedikit tip buat dia. Hehehe.
Conclusion
Begitulah pengalaman pertama kali aku waxing di Waxhaus Dipa Junction. Sepertinya aku akan lebih sering berkunjung ke waxhaus ini, murah, cepat, dan aman di kantong.