Selasa, 09 Agustus 2011

Malcolm Gladwell, Adiktif.

Berapa hari ini gua lagi baca buku ini.
 
buku keren keempat yang ditulis sama Malcolm Gladwell. Seperti buku-buku Gladwell lainnya, buku ini juga adiktif banget, sekali dipegang, suka susah mau dilepasinnya.

Awalnya gua nggak tertarik sama bukunya Gladwell. Pertama kali gua denger nama Gladwell aja taun lalu pas temen gua baca satu bukunya Gladwell yang judulnya Blink. Sabrina Lutfia, sang teman yang sedang membaca buku itu, serius banget bacanya, padahal dia baca itu buku di kantin asrama yang super ribut. Gua tanya sama dia, memangnya itu buku apa sih sampe sebegitu seriusnya dia baca. Dia bilang itu buku bagus. Ada lagi temen gua yang baca itu buku dan sedang mencari bukunya Gladwell yang lain. Eh, lama kelamaan beberapa temen bilang kalau bukunya Gladwell itu keren. Ditambah lagi dosen Psium 1 gua juga cerita sekilas soal bukunya Gladwell pas lagi ngajar di kelas. Gua jadi penasaran. Buku apa sih sebenernya buku ini? Bagus banget kayaknya.

Dan gua meminjam buku ini ke Saber (panggilannya Sabrina) tapi dia bilang dia belum selesai dan nggak mau pinjemin bukunya. Gua coba pinjem ke yang lain tapi saking pada sayangnya kali sama itu buku sampe nggak ada yang mau pinjemin. Akhirnya ketika pulang ke Bandung, gua coba nyari itu buku ke Palasari (pusat buku murah di Bandung, bajakan soalnya). Ya ampun, di sana aja susah banget nyari bukunya! Tapi untunglah gua dapet bukunya, walaupun buku bekas dan cetakan yang lama.

Gua baca buku itu, dan waw! Bukunya memang keren banget, dan sungguh adiktif. Bahasanya memang agak sulit--menurut gua yang nggak biasa baca buku semacam ini, karena gua biasanya baca novel--tapi apa yang ditulis itu sangat menarik buat dibaca dan beberapa gua praktekkin (walaupun hasilnya nihil).

Blink itu isinya tentang gimana seseorang bisa menilai sesuatu hanya dalam dua detik pertama dengan hasil yang hampir pasti benar. Yang paling gua inget adalah tentang para ahli seni patung yang bisa menilai sebuah patung yang harganya sangat mahal (karena menurut penjualnya berasal dari zaman apa gitu, gua lupa) sebagai patung palsu yang dibuat di bengkel rumahan beberapa tahun sebelum patung itu ditawarkan ke museum itu. Satu lagi tentang eksperimen yang intinya mau menilai anggapan orang kulit putih terhadap kulit hitam yang diteliti sama para peneliti Harvard (kalau nggak salah juga). Menurut hasil penelitian, orang kulit putih cenderung mengidentikkan orang kulit hitam dengan kejahatan dan beberapa kesalahan polisi terjadi cuma gara-gara kecenderungan itu. Pokoknya buku ini keren dan oke punya.

Beberapa bulan kemudian, pas lagi ada diskon di Gramedia, gua liat bukunya Gladwell yang lain. Dan entah karena apa, gua beli itu buku-buku (Outliers, Tipping Point, sama What The Dog Saw). Sumpah, keren abis deh buku-bukunya. Nggak nyesel gua beli itu buku.

 Tipping point isinya tentang adanya fenomena dimana suatu ide itu menular dengan cepat kayak flu dan beberapa orang yang memang berbakat dalam menciptakan fenomena ini. Ada Paul Revere yang ahlinya menyampaikan informasi secara ketok tular atau word of mouth dan membuat orang percaya sama informasinya, ada cerita soal demam Blue's Clues, ada juga penjelasan soal kenapa harusnya kasus bunuh diri itu nggak ditayangkan di berita. Tipping Point adalah saat ajaib ketika sebuah ide, perilaku, pesan, dan produk menyebar seperti wabah penyakit menular, itu kata bukunya.

 ada juga bukunya yang lain yang isinya tentang kisah-kisah sukses dan faktor-faktor pendukungnya. Nggak selamanya orang pandai bisa sukses, nggak selamanya juga orang yang cerdas dan ber-IQ tinggi bisa sukses, kenapa orang-orang China lebih pandai berhitung matematika daripada orang Amerika, kaidah 10.000 jam, dan macem-macem. Bukunya keren, keren abis. Ada kalimatnya di buku ini yang gua suka,

Tidak ada seorangpun yang bangun sebelum subuh
selama tiga ratu enam puluh hari dalam satu tahun tidak mampu
membuat keluarganya kaya raya.

Dan buku terakhir yang gua baca adalah buku yang di atas itu, What The Dog Saw. isinya tentang apa yang kita lihat dari sesuatu. mengapa seorang atlet profesional yang sudah sangat terlatih bisa tiba-tiba gagal dan bertindak seolah-olah ia masih amatir ketika ada di grand final olimpiade, kenapa kita terlalu menganggap hebat orang pintar, mengapa kejeniusan seseorang dikait-kaitkan dengan kecepatannya menghasilkan sebuah karya dan banyak tulisan-tulisan kece dia lainnya yang pernah dimuat di The New Yorker, majalah tempat dia bekerja.

Pokoknya bukunya Malcolm Gladwell itu keren dan adiktif. Walaupun nggak semua orang akan berpikiran sama dengan gua, tapi menurut gua, buku dia itu, sekali dibaca, susah buat jadi nggak tertarik sama bukunya :)